Trailer Annabelle yang telah tanyang di bioskop kesayangan anda
Sabtu, 18 Oktober 2014
Annabelle
Trailer Annabelle yang telah tanyang di bioskop kesayangan anda
Cara Deteksi Kanker Semudah Tes Kehamilan
TEMPO.COM , Massachusetts: Sebentar
lagi deteksi dini kanker akan
makin gampang. Peneliti Amerika Serikat menemukan cara yang mudah dan murah
untuk mengetahui keberadaan kanker pada seseorang. Diagnostik itu dilakukan
dengan kertas dan urin seperti pada tes kehamilan.
Studi yang dilakukan peneliti dari Massachusetts
Institute of Technology (MIT) menemukan hasil tes kanker itu bisa diketahui
dalam hitungan menit. Pendekatan ini menggunakan teknologi pemerkuat sinyal
dari protein tumor dengan menyuntikkan nanopartikel khusus ke dalam tubuh.
Nanopartikel ini, yang dilapisi dengan peptida,
dapat berinteraksi dengan protein tumor yang disebut protease. Di dalam tubuh
pasien, partikel-partikel ini berkumpul di lokasi tumor, di mana protease
kanker membelah peptida, yang kemudian menumpuk di ginjal dan diekskresikan
dalam urin pasien.
Biomarker tersebut mudah terdeteksi dengan
menggunakan pendekatan yang dikenal sebagai uji aliran lateral, yakni teknologi
yang juga digunakan dalam tes kehamilan. Dalam tes pada tikus, para peneliti
mampu mengidentifikasi secara akurat tumor usus serta pembekuan darah.
Dengan teknik ini, pasien mula-mula akan menerima
suntikan nanopartikel, kemudian buang air kecil pada strip kertas uji. Untuk
membuat proses lebih nyaman, para peneliti sekarang bekerja pada sebuah
formulasi nanopartikel yang bisa ditanam di bawah kulit untuk pemantauan jangka
panjang. Hasil penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of
the National Academy of Sciences.
Sangeeta Bhatia, guru besar MIT sekaligus peneliti senior,
menggambarkan tes ini sebagai langkah pertama menuju perangkat diagnostik yang
suatu hari nanti dapat berguna pada manusia. "Untuk membuktikan pendekatan
ini benar-benar akan menjadi diagnostik yang berguna, langkah berikutnya adalah
menguji dalam populasi pasien," kata Bhatia seperti dilansir Xinhua,
Senin, 24 Februari 2014.
Bhatia mengatakan teknologi itu kemungkinan pertama
kali akan diterapkan pada populasi berisiko tinggi, seperti orang-orang yang
telah menderita kanker sebelumnya, atau orang yang keluarganya punya riwayat
kanker. Dia juga ingin melihat teknologi itu digunakan untuk deteksi dini di
negara-negara berkembang, di mana tingkat kanker telah meningkat tajam dalam
beberapa tahun terakhir. Sebelumnya, peneliti juga menemukan strip tes kehamilan
bisa mendeteksi kanker testis
Ganja adalah obat kanker yang baru?
Merdeka.com - Penelitian
terbaru dari Inggris menemukan kalau senyawa tertentu dari ganja mampu membunuh
sel kanker leukemia.
"Ganja sifatnya kompleks, salah satunya adalah
kemampuannya dalam menghambat pertumbuhan kanker," papar Dr Wai Liu dari
University of London.
Sebagaimana dilansir dari Huffington Post, awalnya
peneliti menganalisis enam jenis senyawa dalam ganja yang tidak menyebabkan
teler. Ketika melakukan uji coba salah satu dan gabungan seluruh senyawa pada
kanker, peneliti menemukan senyawa tersebut bisa menghambat pertumbuhan sel
leukemia.
Meskipun demikian, Dr Liu menyatakan kalau tidak
semua jenis senyawa ganja memiliki sifat serupa. Selain itu, timnya tidak yakin
apakah senyawa ganja tersebut bisa melawan ratusan jenis sel kanker yang
menyerang manusia.
Ketika ditanya apakah merokok ganja juga memiliki
efek membunuh kanker, Dr Liu menjelaskan kalau hal tersebut sepertinya tidak
akan terjadi.
"Merokok ganja itu membahayakan karena ada
banyak senyawa yang diserap tubuh. Sementara kami melakukan penelitian pada
beberapa senyawa tertentu yang tujuannya adalah langsung menyerang sel
kanker," jelas Dr Liu.
Dr Liu lantas berharap penelitian lebih lanjut bisa
dilakukan untuk mengembangkan ganja sebagai salah satu jenis obat kanker
terbaru yang sifatnya ampuh.
Hasil penelitian yang didanai oleh GW
Pharmaceuticals tersebut kemudian dilaporkan dalam jurnal Anticancer Research.
Rabu, 15 Oktober 2014
Cara Penularan Human Papillomavirus
VIVAlife.co.id - Human
papillomavirus (HPV) adalah virus yang menginfeksi area kulit dan organ
kelamin. Ada lebih dari 100 jenis tipe HPV yang sudah diidentifikasi.
Sebagian menginfeksi kulit dan menghasilkan kutil.
Sebagian menginfeksi organ kelamin dan menghasilkan kutil pada organ kelamin.
Sementara sebagian lagi menginfeksi organ kelamin yang mengarah pada
kanker mulut rahim. Virus-virus tersebut juga bisa menyebabkan kanker vagina,
penis dan anus.
Meski kesadaran masyarakat masih kurang mengenai hal
ini, namun harus diketahui apa penyebab timbulnya virus tersebut.
Penularan HPV tertinggi melalui hubungan seksual.
Namun dr. Andi Darma Putra, Sp.OG(K)Onk menjelaskan bahwa penularannya tidak
hanya melalui hubungan seksual.
"Ini juga menular dari segala aktivitas yang
memungkinkan adanya kontak kelamin dengan orang yang terinfeksi," katanya
saat ditemui dalam seminar HPV di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa, 14
Oktober 2014.
Andi menambahkan, sebagian besar infeksi HPV tidak
menimbulkan gejala atau tanda-tanda khusus. Oleh karena itu, kebanyakan orang
yang sudah terinfeksi virus tersebut tidak menyadarinya bahkan bisa langsung
menularkan pada orang lain.
Bagi wanita, sebagian dari mereka baru menyadari
terinfeksi HPV setelah melakukan tes DNA HPV dalam hasil papsmear yang
abnormal.
Namun, bagi Anda yang memiliki sistem kekebaan tubuh
atau imunitas yang cukup baik, dengan sendirinya tubuh bisa membersihkan virus
tersebut.
Kejadian sebaliknya akan terjadi bila mereka tidak
memiliki kekebalan tubuh baik. Virus tersebut akan menetap dan berkembang di
dalam tubuh sehingga memengaruhi sel. Hal itu dapat berkembang menjadi penyakit
kutil kelamin, kanker serviks atau penyakit HPV lainnya.
Hampir sama seperti HIV, untuk menurunkan risiko
infeksi HPV sebaiknya hindari berganti-ganti pasangan, selain menggunakan
kondom dan melakukan vaksinasi.
"Vaksinasi HPV dapat meningkatkan kekebalan
terhadap virus dan menjadi tindakan pencegahan primer yang direkomendasikan
WHO,"
sumber:
Cara Sederhana Cegah Kanker
VIVAlife - Kanker dikenal sebagai penyakit mematikan. Hal itu disebabkan pengobatan yang tergolong mahal dan kompleks. Selain itu, sel-sel kanker juga bisa kembali tumbuh setelah pengobatan.
Sehingga, tindakan pencegahan kanker sedini mungkin menjadi solusi. Salah satunya adalah dengan menerapkan gaya hidup sehat. Namun, bila hal tersebut dirasa sulit, berikut adalah cara sederhana mencegah kanker, seperti dilansir Medic Magic:
Bergerak setiap 2 jam
Risiko terkena kanker, terutama kanker rahim, usus, dan paru-paru akan meningkat 10% jika Anda duduk terlalu lama. Maka, ketika Anda merasa bahwa telah duduk terlalu lama atau tidak melakukan gerakan aktif. Sebaiknya selalu menggerakkan tubuh setiap 2 jam. Berjalan-jalan atau naik-turun tangga bisa menjadi alternatif.
Hindari konsumsi daging panggang
Mayoritas orang menganggap steak atau daging panggang adalah makanan yang sangat lezat. Namun, makanan ini dapat menyebabkan pertumbuhan sel kanker dalam tubuh. Hal ini terjadi karena lemak yang dibakar berubah menjadi zat karsinogeik. Untuk mencegah efek tersebut, campur dengan jus lemon jika Anda mengkonsumsinya.
Selalu memiliki buah dalam lemari es
Selalu menyimpan buah dalam lemari es sebagai camilan adalah cara yang sehat untuk mencegah kanker. Setiap kali Anda ingin ngemil, segeralah konsumsi buah daripada makan makanan yang kaya MSG, garam, pemanis buatan, atau pengawet.
Matikan lilin
Percaya atau tidak, lilin aromaterapi yang biasanya dibiarkan menyala juga dapat berubah menjadi sumber zat karsinogenik dan polutan yang dapat menyebabkan kanker.
Tidur dalam gelap
Tidur dalam kegelapan total dapat meningkatkan pertumbuhan hormon melatonin. Hormon ini diproduksi secara alami oleh tubuh untuk mencegah pertumbuhan berbagai jenis kanker.
sumber: http://life.viva.co.id/news/read/544050-ketahui-cara-sederhana-cegah-kanker
Alkohol Tingkatkan Virus HPV pada Pria
VIVAlife - Bagi Anda para pria harus lebih berhati-hati terhadap alkohol. Hal itu, karena menurut sebuah penelitian, pria yang mengonsumsi alkohol memiliki risiko lebih besar tertular infeksi human papillomavirus (HPV).
HPV adalah virus yang umum menular secara seksual, dengan lebih dari enam juta kasus baru dilaporkan di Amerika Serikat setiap tahunnya. Temuan tersebut menunjukkan, pria yang mengonsumsi rata-rata lebih dari 9,9 gram alkohol per hari, memiliki risiko lebih tinggi infeksi HPV.
Mereka yang minum lebih banyak alkohol, memiliki peningkatan risiko infeksi HPV, independen dari jumlah pasangan seksual mereka. Virus HPV mengganggu respons imun pria.
"Temuan kami memberikan dukungan tambahan untuk pesan kesehatan masyarakat tentang pentingnya konsumsi alkohol moderat, berhenti merokok dan praktek seks yang aman," kata peneliti Matthew Schabath dari Moffitt Cancer Center di Amerika Serikat, dilansir Zeenews India, Selasa 7 Oktober 2014.
HPV menyebabkan kutil kelamin pada pria dan wanita. Itu merupakan faktor yang berkontribusi terhadap sejumlah kanker yang berbeda pada wanita, termasuk serviks, vagina, dan kanker anal.
Penelitian-penelitian terbaru telah menunjukkan HPV yang juga dapat menyebabkan kanker penis, dubur, dan orofaringeal pada pria.
Untuk studi baru, para peneliti menganalisis faktor-faktor risiko potensial untuk infeksi HPV pada lebih dari 1.300 orang di Amerika Serikat. Analisis DNA digunakan untuk mengkonfirmasi kehadiran HPV dan peserta menjawab survei rinci tentang konsumsi alkohol, merokok dan aktivitas seksual. (asp)
sumber:
http://life.viva.co.id/news/read/545513-studi--alkohol-tingkatkan-virus-hpv-pada-pria
Kenali Virus Bahaya Penyebab Kanker Serviks & Kutil Kelamin
VIVAlife - Infeksi dengan virus papiloma manusia (human papilloma virus/HPV) pada kelamin adalah infeksi menular seksual (IMS) yang paling umum. Banyak orang mempunyai infeksi HPV tanpa diketahui. Meski infeksi HPV dapat hilang tanpa menyebabkan masalah, namun virus ini tetap harus diwaspadai.
Tidak banyak orang paham mengenai penyebaran virus yang sering menyerang organ intim pria dan wanita ini.
Setidaknya ada sekitar 130 tipe HPV. Beberapa di antaranya dapat menimbulkan kanker seperti vulva dan serviks. Sebagian lagi bersifat non onkogenik yang menyebabkan kutil kelamin.
Dari data MSD (Merck Sharp & Dohme) menyebutkan ada 4 tipe HPV yang sering menginveksi manusia, yaitu tipe 16 dan 18. Keduanya menyebabkan lebih dari 75 persen kasus kanker serviks. Sedangkan tipe 6 dan 11 menyebabkan lebih dari 90 persen kasus kutil kelamin.
"Di dunia, kanker serviks merupakan kanker kedua terbanyak sesudah kanker payudara," kata dr. Andi Darma Putra, Sp.OG.(K)Onk, saat ditemui pada seminar HPV di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa, 14 Oktober 2014.
Ia menambahkan bahwa semua wanita bisa terkena kanker serviks dari segala usia. Setidaknya banyak wanita yang terdiagnosis menderita kanker serviks pada usia 35-55 tahun. Itu kemungkinan besar terjadi akibat akivitas seksual yang terjadi pada usia 20 tahun.
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO memperkirakan bahwa 11,4 persen wanita dengan hasil papsmear menderita HPV dan penyakit itu dapat dideteksi pada 99,7 persen wanita yang terdiagnosis terkena kanker serviks.
Pengetahuan masyarakat Indonesia mengenai HPV, kanker serviks dan kutil kelamin masih sangat minim. Terlihat dari riset terbaru AC Nielsen yang melibatkan 788 responden. Hasilnya menunjukan pada oktober-november 2013 pengetahuan masyarakat tentang HPV hanya 2 persen, kutil kelamin 6 persen dan kanker serviks 78 persen.
"Pemahaman tentang HPV ini penting dketahui sehingga masyarakat tahu bagaimana cara menghindarinya. Selain menyebabkan kanker serviks, HPV juga menimbulkan kutil kelamin," kata dr. Farida Zubier, Sp.KK(K).
sumber:
http://life.viva.co.id/news/read/548089-kenali-virus-bahaya-penyebab-kanker-serviks---kutil-kelamin
Langganan:
Postingan (Atom)