Rabu, 15 Oktober 2014

Cara Penularan Human Papillomavirus


VIVAlife.co.id - Human papillomavirus (HPV) adalah virus yang menginfeksi area kulit dan organ kelamin. Ada lebih dari 100 jenis tipe HPV yang sudah diidentifikasi.  

Sebagian menginfeksi kulit dan menghasilkan kutil. Sebagian menginfeksi organ kelamin dan menghasilkan kutil pada organ kelamin. Sementara sebagian lagi menginfeksi organ kelamin yang mengarah pada  kanker mulut rahim. Virus-virus tersebut juga bisa menyebabkan kanker vagina, penis dan anus.

Meski kesadaran masyarakat masih kurang mengenai hal ini, namun harus diketahui apa penyebab timbulnya virus tersebut.

Penularan HPV tertinggi melalui hubungan seksual. Namun dr. Andi Darma Putra, Sp.OG(K)Onk menjelaskan bahwa penularannya tidak hanya melalui hubungan seksual.

"Ini juga menular dari segala aktivitas yang memungkinkan adanya kontak kelamin dengan orang yang terinfeksi," katanya saat ditemui dalam seminar HPV di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa, 14 Oktober 2014.

Andi menambahkan, sebagian besar infeksi HPV tidak menimbulkan gejala atau tanda-tanda khusus. Oleh karena itu, kebanyakan orang yang sudah terinfeksi virus tersebut tidak menyadarinya bahkan bisa langsung menularkan pada orang lain. 

Bagi wanita, sebagian dari mereka baru menyadari terinfeksi HPV setelah melakukan tes DNA HPV dalam hasil papsmear yang abnormal.

Namun, bagi Anda yang memiliki sistem kekebaan tubuh atau imunitas yang cukup baik, dengan sendirinya tubuh bisa membersihkan virus tersebut.

Kejadian sebaliknya akan terjadi bila mereka tidak memiliki kekebalan tubuh baik. Virus tersebut akan menetap dan berkembang di dalam tubuh sehingga memengaruhi sel. Hal itu dapat berkembang menjadi penyakit kutil kelamin, kanker serviks atau penyakit HPV lainnya.

Hampir sama seperti HIV, untuk menurunkan risiko infeksi HPV sebaiknya hindari berganti-ganti pasangan, selain menggunakan kondom dan melakukan vaksinasi.

"Vaksinasi HPV dapat meningkatkan kekebalan terhadap virus dan menjadi tindakan pencegahan primer yang direkomendasikan WHO,"

sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar