Rabu, 13 Agustus 2014

Efek Samping Antibiotik

KOMPAS.com - Secara umum, pada dasarnya obat itu "racun" sehingga berpotensi menimbulkan efek samping. Obat sebaiknya hanya dikonsumsi bila benar-benar diperlukan, termasuk antibiotik. Bukan bermaksud menakuti, tetapi perlu dipahami bahwa mengonsumsi antibiotik beresiko menimbulkan efek samping, di antaranya adalah:

- Gangguan saluran cerna, seperti diare, mual, muntah, mulas. Ini efek samping yang paling sering terjadi.

- Reaksi alergi, dari yang ringan, seperti: ruam atau gatal, hingga yang berat, seperti: pembengkakan bibir/kelopak mata, gangguan napas, dan lainnya. Berbagai penelitian juga menunjukkan, pemberian antibiotik pada usia dini akan mencetuskan terjadinya alergi di masa mendatang.

- Demam. Antibiotik yang dapat menimbulkan demam, yaitu bactrim, septrim, sefalosporoin, dan eritromisin.

- Gangguan darah. Beberapa antibiotik dapat mengganggu sumsum tulang, salah satunya kloramfenikol.

- Kelainan hati. Antibiotik yang sering menimbulkan efek ini adalah obat tuberkulosis seperti INH, rifampisin, dan pirazinamid.

- Gangguan fungsi ginjal. Golongan antibiotik yang bisa menimbulkan efek ini adalahaminoglycoside, imipenem/meropenem, dan golongan ciprofloxacin. 

Jadi jelas, penggunaan antibiotik tak pada tempatnya, bahkan berlebihan tidak akan menguntungkan, justru merugikan dan membahayakan.

Memahami Arti “Ngidam” Makanan Tertentu

VIVAlife – Waktu makan siang sudah berakhir, tapi benak Anda tidak bisa lepas dari sebungkus cokelat yang sekilas Anda lihat di kantin. Atau tiba-tiba di tengah malam Anda mendadak menginginkan makanan manis. Apa yang sebenarnya terjadi?

Tahukah Anda, mengidam makanan tertentu bukan hanya dialami para ibu hamil. Sebenarnya, saat Anda tiba-tiba dikuasai keinginan mendesak untuk mengudap makanan tertentu, bisa jadi itu merupakan sinyal darurat yang dikirimkan tubuh.

Dengan kata lain, tubuh Anda “menjerit” akibat kekurangan nutrisi penting yang diperlukan untuk metabolisme.

Hanya saja, Anda harus bisa membedakan antara rasa lapar biasa dengan rasa ngidam makanan tertentu. Seperti apa? Simak artinya seperti dilansir Daily Mail, di bawah ini:

Cokelat

Saat Anda tiba-tiba ingin makan cokelat, tanpa peduli bentuknya, itu berarti tubuh Anda tengah kekurangan zat mineral esensial, terutama magenesium. Cokelat kaya akan magnesium yang berfungsi menjaga keseimbangan hormon.

Wanita biasanya ingin makan cokelat saat tengah berada dalam kondisi stres atau menjelang menstruasi. Alasannya, saat menstruasi, kadar mineral esensial dalam tubuh berkurang drastis, yang menyebabkan beragam permasalahan terkait hormonal, atau yang lebih dikenal dengan sebutan pre-menstrual syndrome (PMS).

Saat Anda mengidam cokelat, sebaiknya pilih coklat murni atau dark chocolate yang mengandung lebih dari 70 persen cokelat. Kudapan cokelat lainnya biasanya sudah banyak tercampur susu dan gula sehingga kadarnya rendah.

Es

Memang terdengar aneh, tapi saat Anda mendadak ingin minum minuman dingin atau bahkan “mengemil” es, tandanya tubuh kekurangan zat besi atau Anda menderita anemia. Jika hal ini kerap terjadi, lebih baik Anda menemui dokter atau mengganti diet harian dengan menu kaya zat besi, seperti daging merah dan sayuran berserat seperti bayam dan kangkung. Tidak hanya itu, mengonsumsi suplemen kaya zat besi juga bisa menjadi alternatif.

Gula

Keinginan mengudap gula atau makanan manis, terutama di malam hari, berarti tubuh Anda kekurangan kromium. Mineral esensial tersebut bekerja bersama insulin untuk memfasilitasi pendistribusian glukosa dalam darah menuju sel-sel tubuh. Tapi, saat tubuh mengidam gula, jangan serta-merta dituruti. Sebaliknya, konsumsi makanan kaya kromium seperti hati, ayam, wortel, kentang atau telur yang sekaligus bisa mengembalikan energi tubuh.

Daging

Jika Anda mendadak ingin makan daging merah, berarti tubuh kekurangan zat besi dan seng. Kedua mineral esensial tersebut berfungsi dalam mempertahankan kekebalan tubuh. Jika Anda mengabaikan sinyal tersebut, maka Anda akan mudah terserang flu. Alternatif lain selain daging merah yang bagus sebagai sumber zat besi adalah labu, kerang, bayam, serta roti gandum.

Keju

Anda ingin mengudap keju diantara waktu makan? Itu tandanya tubuh kekurangan kalsium. Jika ingin tetap mempertahankan berat badan dengan tidak terlalu banyak mengonsumsi keju, Anda bisa mengganti sumber makanan kaya kalsium lainnya seperti salmon, sarden, brokoli dan kacang almond.

Karbohidrat
Keinginan yang luar biasa untuk mengudap makanan mengandung karbohidrat berarti tubuh memberikan sinyal bahwa Anda kekurangan asam amino triptofan, yang mengatur mood dan hormon seksual. Kekurangan triptofan juga ditandai dengan perubahan mood, rasa cemas berlebih dan insomnia. Agar kadar karbohidrat terpenuhi dan kadar gula tetap terjaga, ganti nasi dan roti dengan pisang, susu, telur atau daging kalkun. (ren)

Waspada Bahaya Triklosan pada Bayi

VIVAlife - Wanita hamil ingin segalanya serba steril. Namun penelitian SUNY Downstate School of Public Health menyebut, bahan kimia dalam produk antibakteri, justru berbahaya bagi janin.

Simpulan itu didapat setelah para peneliti mengambil sampel urine dan darah plasenta dari 184 wanita di Brooklyn. Hasilnya, semua urine itu mengandung triklosan yang merupakan antibakteri.

Kimia lainnya, triklokarban muncul di lebih dari 85 persen sampel. Yang menarik, bahan kimia berbahaya itu juga ditemukan di lebih dari setengah sampel darah tali pusar atau plasenta.

“Kami melihat paparan triklosan dan triklokarban pada wanita hamil dan janinnya. Dua bahan itu paling umum digunakan untuk antibakteri dalam sabun dan produk sehari-hari lainnya,” kata Dr Benny Pycke, peneliti sains dari Arizona State University.

Untuk diketahui, pada tahun 1960-an triklosan dikenal sebagai pestisida. Karena mengandung antimikroba yang kuat, bahan itu pun populer digunakan untuk produk-produk antibakteri.

Kini, mengutip laman Fox News, triklosan ditemukan di hampir setiap sabun, pasta gigi, detergen, kosmetik, bahkan mainan. Padahal menurut studi, triklosan dan triklokarban bisa sangat berbahaya.

Berdasar studi pada hewan, keduanya bisa mengganggu hormon yang penting untuk perkembangan saraf dan reproduksi. Bahan-bahan kimia itu juga bisa membuat resisten terhadap obat antibakteri.

“Pada kenyataannya, kita menggunakan bahan ini secara universal. Artinya, manusia secara universal juga terpapar bahan kimia tersebut,” ujar pemimpin penelitian, Dr Rolf Halden.

Tercatat, wanita dengan tingkat senyawa antimikroba butil paraben yang tinggi, umumnya ditemukan di kosmetik, bisa melahirkan bayi dengan ukuran lebih pendek.

Namun, butuh penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengonfirmasi temuan tersebut.

Joint Costing

BIAYA BERSAMA, PRODUK BERSAMA, DAN PRODUK SAMPINGAN
(JOINT COST, JOINT PRODUCT, AND BY PRODUCT)

Joint Cost adalah biaya-biaya yang dikeluarkan sejak pertama kali bahan baku diolah sampai saat berbagai macam produk dapat dipisahkan identitasnya. Joint Produk dan By Product merupakan produk-produk berbeda yang dihasilkan secara simultan melalui joint cost dari serangkaian proses produksi.

PENTINGNYA ALOKASI JOINT COST
1) Biaya bersama dapat digunakan untuk menentukan nilai persediaan dan perhitungan harga pokok produk untuk pelaporan eksternal menurut standar akuntansi keuangan.
2) Biaya bersama bermanfaat dalam penentuan nilai persediaan untuk keperluan asuransi.

MASALAH YANG DIHADAPI DALAM ALOKASI JOINT COST

Masalah pokok yang dihadapi dalam mengalokasikan biaya produk bersama adalah karena sifatnya yang indivisible artinya biaya produk bersama tidak dapat diidentifikasikan secara spesifik dengan setiap jenis produk yang dihasilkan secara simultan melalui proses produksinya. Oleh karena itu metode alokasi yang tepat harus dipakai sebagai dasar dalam mengalokasikan biaya bersama (joint cost) kepada masingmasing
produk.

Terdapat tiga alternatif pendekatan yang dipakai sebagai dasar untuk mengalokasikan biaya bersama kepada setiap jenis produk yang dihasilkan yaitu:
A.Pendekatan Harga Jual/Harga Pasar
B.Pendekatan Satuan atau Unit Produksi
C.Pendekatan Harga Pokok per Unit.

PENDEKATAN HARGA JUAL

Pendekatan ini merupakan pendekatan yang paling populer. Asumsi dari pendekatan ini bahwa ada korelasi positif antara harga jual setiap produk dengan harga pokoknya. Metode ini dikenal juga sebagai nilai bersih yang dapat direalisasi. Nilai bersih yang dapat direalisasi ini merupakan estimasi nilai jual setiap produk pada titik pisah (split off).

Menurut pendekatan ini pengalokasian biaya bersama dapat menimbulkan situasi:
(1)Harga Jual sudah diketahui saat split off.
(2)Harga Jual belum diketahui saat split off.

(1) Harga Jual sudah diketahui saat split off
Menurut pendekatan ini biaya bersama dialokasikan ke tiap-tiap produk dengan cara membagi total nilai harga jual setiap produk dengan total nilai harga jual produk yang diproduksi, kemudian hasilnya dikalikan dengan total biaya bersama.

(2) Harga Jual tidak diketahui pada saat split off
Harga jual produk bersama pada saat split off sangat mungkin tidak diketahui terutama sekali bila produk
tersebut masih memerlukan proses lebih lanjut. Dalam keadaan ini harga jual produk pada saat menjadi produk selesai (setelah diproses lebih lanjut) tetap harus diketahui. Harga jual produk bersama dalam hal ini disebut harga jual hipotetis.Harga jual hipotetis adalah harga jual produk selesai setelah diproses lebih lanjut
dikurangi biaya yang dikeluarkan untuk memproses lebih lanjut produk bersama yang telah terpisah (split off).

B. PENDEKATAN SATUAN ATAU UNIT FISIK
Menurut pendekatan ini dasar alokasi dari biaya bersama adalah jumlah kuantitas yang diproduksi untuk masing-masing produk. Persyaratan dalam pendekatan ini satuan unit kuantitas harus sama seperti unit, ton, kilogram, meter, dsb. Metode ini digunakan bila harga produk keluaran sangat cepat berubah atau banyak pemrosesan yang terjadi antara titik pisah dan titik terawal suatu produk dapat dijual atau bila harga produk tidak tersedia di pasar. Cara perhitungan alokasi biaya bersama yaitu dengan membagi jumlah kuantitas masing-masing produk dengan jumlah total kuantitas produk dan hasilnya dikalikan dengan total biaya bersama. Bila produk yang dihasilkan tidak diproses lebih lanjut, maka perhitungan harga pokok per unit akan diperoleh hasil yang sama.

C. PENDEKATAN HARGA POKOK PER UNIT
Ada dua cara untuk menghitung harga pokok per unit yaitu:
(1)Rata-rata sederhana
(2)Rata-rata tertimbang

(1) Rata-rata sederhana
Harga pokok per unit dihitung dengan membagi total biaya bersama dengan total kuantitas yang diproduksi. Alokasi biaya bersama diperoleh dari harga pokok per unit dikalikan jumlah kuantitas masingmasing
produk.

(2) Rata-rata tertimbang
Metode rata-rata tertimbang dipakai untuk produksi bersama yang memiliki nilai yang berbeda dari masing-masing jenis produksinya. Dasar perhitungan dalam metode ini adalh jumlah kuantitas dari masing-masing produk dikalikan dengan faktor penimbangnya.
Faktor penimbang dapat ditetapkan atas dasar jumlah bahan yang dipakai, sulitnya pembuatan produk, waktu pembuatan produk dan tenaga kerja yang diperlukan. Berdasarkan faktor penimbang tersebut, maka setiap produk diberi bobot tertentu yang menunjukkan peringkat produk.

KEPUTUSAN MENJUAL ATAU MEMPROSES LEBIH LANJUT
Banyak perusahaan mempunyai peluang untuk menjual produk yang baru diproses sebagian pada berbagai tahap produksi. Atas dasar inilah, manajemen harus memutuskan apakah lebih menguntungkan jika menjual keluaran pada suatu pertengahan atau memprosesnya lebih lanjut. Keputusan untuk menjual atau memproses produk lebih lanjut membutuhkan informasi diferensial yaitu pendapatan diferensial setelah pemrosesan lebih lanjut dan biaya tambahan untuk memproses lebih lanjut. Apabila pendapatan diferensial memproses lebih lanjut melebihi biaya diferensialnya, maka manajemen memilih alternatif memproses produknya lebih lanjut dan sebaliknya apabila pendapatan diferensial memproses lebih lanjut lebih rendah dari biaya diferensialnya, maka manajemen langsung menjual produknya.

AKUNTANSI PRODUK SAMPINGAN (BY PRODUCT)
Produk sampingan (by product) dihasilkan dari proses produksi bersama namun nilainya/harganya/kuantitasnya relatif kecil. Biaya-biaya produksi dari produk sampingan dan produk utama tidak dapat dilacak. Oleh sebab itu, menimbulkan alokasi biaya bersama, namun karena nilai produk sampingan relatif kecil, maka terdapat dua macam perlakuan terhadap biaya produk sampingan ini.
Kedua perlakuan ini adalah:
1)Produk sampingan tidak dibebani/mendapat alokasi by. produksi
2)Produk sampingan dibebani/mendapat alokasi biaya produksi.

1) Produk Sampingan Tidak Dibebani Biaya Produksi 
Pada perlakuan ini, produk sampingan dianggap tidak
begitu penting, oleh sebab itu tidak perlu dibebani biaya produksi.
Bila produk sampingan langsung dijual, maka hasil penjualan tersebut akan dimasukkan dalam laporan Rugi-
Laba perusahaan. Hasil penjualan tersebut dalam laporan rugi-laba dapat disajikan sebgai berikut:
a.Menambah hasil penjualan produk utama
b.Menambah pendapatan lain-lain (other incom)
c.Mengurangi harga pokok penjualan
d.Mengurangi total biaya produksi.

2) Produk Sampingan Dibebani Biaya Produksi 
Pada cara ini produk sampingan dianggap cukup penting hingga dibebani biaya produksi dari biaya bersama. Cara yang umum digunakan dalam menghitung biaya produksi untuk produk sampingan adalah dengan menaksir biaya produksi produk sampingan. Taksiran tersebut adalah hasil penjualan produk sampingan dikurangi dengan taksiran laba dan biaya penjualan, administrasi dan umum. Bila taksiran biaya produksi untuk produk sampingan sudah diperoleh, maka didapatkan biaya produksi produk utama. Metode ini dikenal dengan Metode Reversal atau Metode Nilai Pasar/Jual.