Sayur bukan hanya tambang vitamin dan mineral. Konsumsi sayuran juga bisa menambah cadangan antioksidan untuk memerangi kanker dalam tubuh.
Dokter ahli
gizi klinik di Rumah Sakit Dr Wahidin Sudirohusodo, Profesor Nurpudji Astuti,
mengungkapkan hal itu dalam “Seminar Awam Hari Kanker Sedunia”, di RS Wahidin
“Selama ini, jika kita makan biasanya ada nasi dan
ikan, tapi sayur sering diabaikan,” Padahal, Pudji menambahkan, di kota besar
seperti Jakarta dan Makassar tingkat penderita kanker meningkat karena gaya
hidup, yakni semakin kerap mengkonsumsi junk food atau makanan
instan.
Masyarakat kota, dia mengatakan, juga lebih banyak
mengunjungi mal dan terpapar lebih banyak polusi akibat kemacetan lalu lintas.
“Junk food itu
tinggi lemak dan tinggi garam. Radikal
bebas ada yang berasal dari makanan berlemak tinggi,” kata Pudji.
Pudji menjelaskan, kanker adalah penyakit kronis
yang tidak muncul secara tiba-tiba. Bedasarkan data Badan Kesehatan Dunia (WHO)
dan Serikat Pengendalian Kanker Internasional (UICC), 43 persen kanker dapat
dicegah dan 30 persen lainnya dapat dikontrol atau bisa ditangani secara dini.
Memperbaiki pola makan adalah satu cara untuk
mengatasi dan mencegah kanker. Sarapan, misalnya, adalah titik tolak yang baik
untuk meningkatkan daya tahan tubuh setiap harinya, terlebih jika ditambah buah
dan sayur. “Usahakan sarapan setiap hari sesibuk apa pun kita. Sebab, dari
sarapan kita mempunyai cadangan glikogen yang membantu kita berpikir,”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar